Sejenak melamun, sedikit berfikir orang seperti apa dia yang pantas ku sebut.
Dalam hati dan fikiran terus berlawanan, ber argumen mencari pemenang.
Nath : Lin, lu main game apa aja?
(aku masih diam melamun)
Nathan memanggil ku berkali"
Nath : Lin, Linaaaaaaaaaaa (teriaknya)
Lina : What ?
Nath : lu mikirin apa dah ? mikirin gua ganteng yak?
Lina : What!? gila lu ya?
Nath : abis dipanggil ga nyaut diem aja mikirin apa kali
Lina : hah? masa ? lu manggil? kok gua gatau
Aku dan Nathan ga sadar kalau Shasi juga sudah bangun, dan join dalam grup call
Sha : biasa lah tuh sih bebeb, pikirin apa sayang kamu?
Lina : Hah!? Shasi sejak kapan kamu masuk beb?
Nath : iya sha sejak kapan? kok gua engga tau lu masuk?
Lina : heh sejak kapan kamu pandai mengagetkan orang ?
Sha : Rahasia, (tertawa) kalian akrab nya cepet banget sih (ngegrutu)
Nath : (menyangkal) siapa? engga Sha dia kesini nyari kamu
Sha : ah masa? (dengan nada mengejek)
Lina : apa beb apa?
Sha : beb, main lah ini kamu tega apa aku sama Nathan aja
Lina : lagi ga mood aku hehehe
Sha : ehh aku agak sibuk ini kalian have fun ya aku tinggal dulu
belum sempat bertanya Shasi meninggalkan Aku dengan Nathan berdua
suasana hening sejenak Nathan menyudahi game nya lalu kita mengobrol sepanjang malam tanpa sadar Aku hampir tertidur Nathan memanggil nama ku dengan lembut, suaranya sedikit pelan tapi Aku memang Tidak ingin menjawabnya Aku hanya ingin mendengarnya Berbicara Nathan yang mengira Aku sudah tidur dengan leluasa nya dia berbicara padaku
Nath : Lin, Linaa (teriaknya membuat ku sadar tapi enggan Aku menjawab)
Nath : tidur ya Lin? hmmm, keknya iya Lin lu dah tidur, Shasi kenapa punya teman sepolos lu sih Lin, menganggap semua orang adalah sahabat yang baik buat lu, Lin semoga aja lu ga kecewa sama hal nya kek sahabat gue dulu, gua seneng bisa ngobrol sama lu Lin, suatu hari kita pasti ketemu Lin, dan lu akan mengerti apa itu arti kata hidup ya Lin, jujur gua yang minta Shasi buat bawa lu kesini karena gua ga percaya ada lagi orang sepolos elu, dan ternyata apa yang Shasi ceritain ke gue sama seperti waktu lo memperkenal kan diri lu yang dengan mudah nya ke gue, masih ada aja ternyata orang kek lu Lin, Night Lina.
setelah Aku fikir dia mematikan Call nya ternyata Engga ya Tuhan, jelas banget Nafas tidur dia, mendengar Nathan bicara seperti itu Aku rasa dia memiliki masa lalu dengan seseorang yang dia anggap spesial, ntah lah rasanya aneh kenapa dia ngebiarin Call ini nyala sampe pagi, apa dia pengen tau Aku Bangun jam berapa? aneh cowo aneh super aneh (dalam hati ngegrutu tapi seneng).
-------------------------------------------------------------------
sepanjang kami tertidur Alarm ku berbunyi menunjukan pukul 5 pagi, Aku harus siap siap untuk pergi ke sekolah, ya meski ada mama yang bantu, tapi sejak Aku SMA Aku sudah mengurus semuanya sendiri mulai dari sarapan beresin kamar, bahkan beresin rumah hehe namanya juga cewe kalau kata mama wanita harus rajin XD.
setelah selesai Mandi dan sarapan, aku kembali ke kamar untuk mengambil tas dan handphone, ternyata Nathan masih belum bangun, aku mematikan call lalu mencari kontak nya untuk di chat secara pribadi.
5.54 pagi
Lina : Nathannnn morningg, jangan lupa bangun, siap siap hoii, sekolah kan nanti telat
pukul 6 pagi Aku harus berangkat kalau tidak ya tahu sendiri jakarta gimana hehe macet, kebetulan Aku dididik mandiri dan bertanggung jawab jadi waktu SMA Aku sudah bawa mobil sendiri, ya maklum lah ortu sibuk parah, jadi harus bisa semuanya sendiri, sepanjang perjalanan menuju sekolah ntah kenapa hari itu Aku seneng banget, memikir kan hal semalam yang Nathan katakan, tapi apa itu Aku mulai suka ?
ah bodo lah suka atau tidak suka itu rahasia penting adalah sekarang Nathan temen Aku, yang perlu Aku tau pasti adalah Aku bahagia di hari itu.
-bersambung-