Aku ingin berlari mengejar mu yang tentu sudah pasti ku dapat, berlari di lingkungan sekolah sambil meneriaki namamu berulang kali, karena kejahilan mu.
Bisakah kembali?
Masa itu Aku ingin kembali menatap mu seolah aku dan kamu tetap seperti itu, kita tidak beranjak dewasa, tetap tertawa dengan hal-hal sederhana tidak seperti sekarang, sulit melihat dirimu yang dulu.
Bisakah kembali?
Masa itu Aku ingin melihat kekhawatiran mu, tatapan yang tidak pernah ku lihat pada orang lain, Aku jelas sangat merindukan tatapan itu.
Bisakah kembali?
Bisakah kamu kembali seperti dulu kita pernah hangat?
Aku merasa asing sekarang, Aku merasa kamu jauh dari dunia kita.
Masa yang ku rindu, yang tidak pernah terpikir satu kali dalam benak mu, yang tidak pernah terlintas di masa waktu mu, Aku terhapus begitu saja, tapi berdiam dalam masa lalu mu, tertutup dalam cerita masa lalu hidup mu yang enggan kamu jadikan masa depan kita, kamu tutup semuanya tanpa peluang, kamu buat seolah aku hanya perlu dijadikan memori indah yang kamu simpan sendiri dan tak satupun orang mengetahuinya.
Aku rindu, sedangkan tidak pernah itu terucap dari bibir mu.
Aku ingin kita kembali, sedangkan itu tidak pernah menjadi harapan mu.
Aku pergi, dan hal ini tidak pernah menyadarkan mu.
Dariku, Yang Merindukan Masa Itu.